Peranan Guru Dalam Supervisi Dan
Tekhnik Supervisi
A. Pengertian supervisi
pendidikan
- Supervisi
berarti pembinaan
- Supervisi
adalah kegiatan yang ditujukan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses
dan prestasi pendidikan. Atau bantuan yang diberikan kepada guru dan
seluruh staf untuk mengembangkan situasi pembelajaran yang lebih baik.
B. Sasaran supervisi
pendidikan
- Secara
umum sasarannya adalah proses pembelajaran peserta didik dengan tujuan
meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran. Karena itu supervisi
pendidikan menaruh perhatian utama pada upaya-upaya peningkatan
provesionalitas guru sehingga memiliki kemampuan:
1)
Merencanakan
kegiatan pembelajaran,
2)
Melaksanakan
pembelajaran,
3)
Menilai
proses dan hasil pembelajaran,
4)
Memanfaatkan
hasil penilaian
5)
Memberikan
umpan balik,
6)
Melayani
peserta didik yang mengalami kesulitan,
7)
Menciptakan
lingkungan belajar yang menyenangkan,
8)
Mengembangkan
dan memanfaatkan alat bantu pembelajaran,
9)
Memanfaatkan
sumber-sumber pembelajaran yang tersedia,
10)
Mengembangkan
interaksi pembelajaran (strategi, metode, dan teknik),
11)
Melakukan
penelitian praktis untuk perbaikan pembelajaran.
- Secara
khusus dapat diklasifikasikan:
1)
Sasaran administratif (teknis administratif) misal perangkat pembelajaran
2)
Sasaran edukatif (teknis edukatif) misal pelaksanaan pembelajaran.
C. Tujuan supervisi
pendidikan
a.
Membantu guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai kegiatan program
satuan pembelajaran,
b.
Membantu guru menyusun
Ø
Mulyasa (2002) merumuskan tujuan supervisi sebagai bantuan dan kemudahan yang
diberikan pada guru untuk belajar bagaimana meningkatkan kemampuan mereka guna
mewujudka tujuan belajar.Dengan supervise diharapkan kegiatan belajar mengajar
jadi lebih baik.
Ø
Sahertian (1981) mengemukakan tujuan supervisi adalah :
a.
membantu guru melihat dengan jelas tujuan pendidikan
b.
membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid
c.
membantu guru dalam menggunakan sumber pengalaman belajar murid
d.
membantu guru dalam menggunakan metode dan alat pelajaran modern
e.
membantu guru dalam memenuhi kebutuhan murid
f.
membantu guru dalam menilai kemajuan murid dan hasil pekerjaan guru itu
sendiri
g.
membantu guru dalam membina reaksi mental atau moral kerja guru dalam rangka
pertumbuhan pribadi dan jabatan mereka
h.
membantu guru di sekolah sehingga mereka merasa gembira dengan tugas yang
diperolehnya
i.
membantu guru agar lebih mudah mengadakan penyesuaian terhadap, masyaraka dan
cara-cara menggunakan sumbermasyarakat dan seterusnya
j.
membantu guru agar waktu dan tenaga guru tercurahkan sepenuhnya dalam pembinaan
sekolah
Tujuan supervisi harus dikomunikasikan dan dipahami oleh
semua pihak- Supervisi harus terencana dengan baik, membangun dan
demokratis. Guru harus diberi informasi tentang tujuan supervisi
A. Meningkatkan mutu kinerja guru
1.
Membantu
guru dalam memahami tujuan pendidikan dan apa peran sekolah dalam mencapai
tujuan tersebut
2.
Membantu
guru dalam melihat secara lebih jelas dalam memahami keadaan dan kebutuhan
siswanya.
3.
Membentuk
moral kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam satu tim yang efektif,
bekerjasama secara akrab dan bersahabat serta saling menghargai satu dengan
lainnya.
4.
Meningkatkan
kualitas pembelajaran yang pada akhirnya meningkatkan prestasi belajar siswa.
5.
Meningkatkan
kualitas pengajaran guru baik itu dari segi strategi, keahlian dan alat
pengajaran.
6.
Menyediakan
sebuah sistim yang berupa penggunaan teknologi yang dapat membantu guru dalam
pengajaran.
7.
Sebagai
salah satu dasar pengambilan keputusan bagi kepala sekolah untuk reposisi
guru.
8.
Meningkatkan
keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik
C.
Meningkatkan keefektifan dan keefesiensian sarana dan prasarana yang ada untuk
dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan
siswa
D.
Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam mendukung terciptanya
suasana kerja yang optimal yang selanjutnya siswa dapat mencapai prestasi
belajar sebagaimana yang diharapkan.
E.
Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta situasi yang
tenang dan tentram serta kondusif yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran
yang menunjukkan keberhasilan lulusan.
D. Teknik-teknik
supervisi pendidikan
a.
Kunjungan kelas,
b.
Pertemuan pribadi
c.
Rapat dewan guru,
d.
Kunjungan antar kelas,
e.
Kunjungan sekolah,
f.
Kunjungan antar sekolah
g.
Penerbitan buletin, dan
h.
Penataran atau pendidikan dan pelatihan.
Prinsip-prinsip Supervisi
·
Djajadisastra
(1976) mengemukakan prinsip supervisi adalah prinsip fundamental dan prinsip
praktis. Prinsip fundamental adalah supervisi dipandang sebagai bagian dari
keseluruhan proses pendidikan yang tidak terlepas dari dasar-dasar pendidikan
nasional Indonesia yakni Pancasila. Supervisi pendidikan haruslah menggunakan
prinsip-prinsip sila pertama sampai sila kelima Pancasila. Prinsip fundamental
ini haruslah menjiwai kegiatan supervisi. Prinsip praktis adalah kaidah-kaidah
yang harus dijadikan pedoman praktis dalam pelaksanaan supervisi.
·
Tahalele
(1979) juga mengemukakan bahwa prinsip supervisi digolongkan menjadi prinsip
positif dan negatif. Prinsip positif berisi anjuran untuk memedomani sesuatu
yang baik dalam pelaksanaan supervisi, sementara prinsip negatif berisi anjuran
untuk meninggalkan sesuatu yang tidak baik, yang berakibat terhalangnya
pencapaian tujuan pendidikan.
Adapun prinsip-prinsip supervisi yang lain diantaranya
yaitu:
a.
Mengutamakan prakarsa dan tanggung jawab kepala sekolah.
b.
Mengutamakan hubungan kemitraan.
c.
Demokratis
d.
Berorientasi kebutuhan dan aspirasi kepala sekolah.
e.
Saran-saran perbaikan segera diberikan.
f.
Bersifat bantuan untuk meningkatkan kemampuan manajerial kepala sekolah.
g.
Bersifat terbuka dan adil dalam penilaian.
h.
Dilakukan secara terus-menerus.
Contoh penerapan prinsip:
1)
Mengutamakan
prakarsa dan tanggung jawab kepala sekolah. Pengawas lebih
mengutamakan inisiatif dan tugas pokok dan fungsi yang menjadi
tanggung jawab kepala sekolah.
2)
Mengutamakan
hubungan kemitraan antara pengawas dengan kepala sekolah dalam posisi setara,
tidak atasan dan bawahan tetapi keduanya saling membutuhkan dan terjadi
komunikasi timbal balik (interaktif) yang efektif.
3)
Demokratis
Pengawas tidak memaksakan kehendaknya sendiri tetapi bersama-sama kepala
sekolah bebas berpendapat dan bertanggung jawab serta mengkaji pendapat untuk
memperoleh kesepakatan.
4)
Berorientasi
kebutuhan dan aspirasi kepala sekolah. Supervisi bukan untuk kepentingan
pengawas tetapi untuk kebutuhan dan aspirasi kepala sekolah dalam meningkatkan
mutu sekolahnya
5)
Saran-saran
perbaikan segera diberikan. Pengawas jangan menunda-nunda saran yang dapat
dilakukan kepala sekolah.
6)
Bersifat
bantuan untuk meningkatkan kemampuan manajerial kepala sekolah
Pengawas bersifat membantu kepala sekolah untuk meningkatkan kemampuan manajerialnya bukan memerintah apalagi memaksa.
Pengawas bersifat membantu kepala sekolah untuk meningkatkan kemampuan manajerialnya bukan memerintah apalagi memaksa.
7)
Bersifat
terbuka dan adil dalam penilaian. Pengawas bersifat transparan dan objektif
dalam menlai keterampilan manajerial kepala sekolah.
8)
Dilakukan
secara terus-menerus Pengawasan dilakukan secara rutin, tidak bersifat
insidentil.
Fungsi Supervisi
Adapun fungsi supervisi dapat dibedakan menjadi dua bagian
yang besar yaitu :
1. Fungsi
utama ialah membantu sekolah yang sekaligus mewakili pemerintah dalam usaha
mencapai tujuan pendidikan yaitu membantu perkembangan individu para siswa.
2. Fungsi
tambahan ialah membantu sekolah dalam membina guru–guru agar dapat bekerja
dengan baik dan dalam mengadakan kontak dengan masyarakat dalam rangka
menyesuaikan diri dengan tuntutan masyaarakat serta mempelopori kemajuan
masyarakat.
Swearingen
memberi 8 fungsi:
1.
Mengkoordinasi semua usaha sekolah.
2.
Memperlengkapi kepemimpinan sekolah
3.
Memperluas pengalaman guru-guru.
4.
Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif.
5.
Memberikan fasilitas dan penilaian yang terus menerus.
6.
Menganalisa situasi belajar dan mengajar.
7.
Memberikan pengetahuan dan skill kepada setiap anggota staf.
8.
Mengintegrasikan tujuan pendidikan dan membantu meningkatkan kemampuan mengajar
guru-guru.
Adapun menurut Ngalim Purwanto, fungsi-fungsi
supervisi pendidikan yang sangat penting di ketahui oleh para pimpinan
pendidikan termasuk kepala sekolah, adalah sebagai berikut:
1)
Dalam Bidang Kepemimpinan
a.
Mengikutsertakan anggota-anggota kelompok dalam berbagai kegiatan
b.
Memberikan bantuan kepada anggota kelompok dalam menghadapi dan memecahkan
persoalan-persoalan.
c.
Mengikutsertakan semua anggota dalam menetapkan keputusan-keputusan.
d.
Mempertinggi daya kreatif pada anggota kelompok.
2)
Dalam Hubungan Kemanusiaan
a.
Membantu mengatasi kekurangan ataupun kesulitan yang dihadapi anggota kelompok.
b.
Mengarahkan anggota kelompok kepada sikap-sikap yang demokratis.
c.
Memupuk rasa saling menghormati di antara sesama anggota kelompok dan sesama
manusia.
3)
Dalam Pembinaan Proses Kelompok
- Mengenal masing-masing pribadi anggota kelompok, baik
kelemahan maupun kemampuan masing-masing.
- Menimbulkan dan memelihara sikap saling mempercayai
anatara sesama anggota maupun antara anggota dan pimpinan.
- Memperbesar rasa tanggung jawab para anggota kelompok.
- Bertindak bijaksana dalam menyelesaikan pertentangan
atau perselisihan pendapat di antara anggota kelompok.
4)
Dalam Bidang Administrasi Personil
- Memilih personil yang memiliki syarat-syarat dan
kecakapan yang diperlukan untuk suatu pekerjaan.
- Menempatkan personil pada tempat dan tugas yang sesuai
dengan kecakapan dan kemampuan masing-masing.
- Mengusahakan susunan kerja yang menyenangkan dan
meningkatkan daya kerja serta hasil maksimal.
5)
Dalam Bidang Evaluasia.
a. Menguasai dan memahami tujuan-tujuan
pendidikan secara khusus dan terinci.
b. Menguasai dan memilki norma-norma
atau ukuran-ukuran yang akan digunakan sebagai kriterian penilaian.
c. Menguasai teknik-teknik pengumpulan
data untuk memperoleh data yang lenkap, benar, dan dapat diolah menurut
norma-norma yang ada.
d. Menafsirkan dan menyimpulkan
hasil-hasil penilaian sehingga mendapat gambaran tentang kemungkinan-kemungkinan
untuk mengadakan perbaikan-perbaikan.
Fungsi supervisi menurut para ahli
sebagai berikut :
a.
Fransrth
Jane : memberikan bantuan terhadap program pendidikan melalui bermacam cara
sehingga kualitas pendidikan akan diperbaiki oleh karenanya.
b.
Ayer
Fred E. : memelihara program pengajaran yang ada sebaik-baiknya sehingga ada
perbaikan.
c.
W.
H. Burton dan Leo J. Bruckner : fungsi utama supervise modern adalah menilai
dan memperbaiki factor-faktor yang mempengaruhi hal belajar.
d.
Kimball
Willes : fungsi dasar super5visi adalah memperbaiki situasi belajar anak-anak.
TEKNIK-TEKNIK SUPERVISI
Banyak ahli menyebut tehnik-tehnik supervisi pendidikan
secara agak berbeda berdasarkan titik tolak pandang yang dianutnya. Chart
berikut mencoba membeberkan beberapa tehnik yang dikemukakan para penulis ada
persamaan dan perbedaannya. Adapun tehnik-tehnik supervisi pendidikan sebagai
berikut:
A.
Tehnik Yang Bersifat Individual.
Tehnik
yang bersifat individual antara lain:
1).
Perkunjungan Kelas ( Classroom Visitation )
a.
Pengertian.
Yaitu seorang pembina atau kepala sekolah datang ke kelas
dimana guru sedang mengajar. Ia mengadakan peninjauan terhadap suasana belajar
dikelas itu.
b.
Tujuan
Ialah menolong guru-guru dalam hal pemecahan
kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi. Dalam perkunjungan kelas yang
diutamakan ialah memepelajari sifat dan kualitas cara belajar anak dan
bagaimana guru membimbing siswa.
c. Fungsi
Sebagai alat untuk memajukan cara mengajar dan cara belajar
dan mengajar yang baru. Perkunjungan juga membantu pertumbuhan profesional baik
guru maupun supervisor karena memberi kesempatan untuk meneliti prinsip dan hal
belajar mengajar.
d. Jenis
1) Perkunjungan tanpa diberitahukan sebelumnya
2) Perkunjungan dengan memberitahukan
3)Perkunjungan atas dasar undangan guru
2).
Observasi Kelas
Dalam melaksanakan perkunjungan supervisor mengadakan
observasi, maksudnya meneliti suasana kelas selama pelajaran berlangsung.
a. Jenis Observasi Kelas
-
Observasi langsung, yaitu seorang guru yang sedang mengajar diobservasi
langsung oleh supervisor. Ia berada diantara dan bersama-sama dalam kelas
-
Observasi tidak langsung, yaitu orang yang mengobservasi dibatasi oleh ruang
kaca dimana siswa tidak mengetahuinya.
b.
Tujuan Observasi Kelas
Untuk memperoleh data yang seobjektif mungkin
sehingga bahan yang diperoleh dapat digunakan untuk menganalisa
kesulitan-kesuliatan yang dihadapi guru-guru dalam usaha memperbaiki hal
belajar mengajar.
B.
Tehnik Yang Bersifat Kelompok
Yang dimaksud dengan teknik-teknik yang bersifat kelompok
ialah teknik-teknik yang digunakan itu dilaksanakan bersama-sama oleh
supervisor dengan sejumlah guru dalam satu kelompok. Teknik-teknik itu antara
lain :
1. Rapat Guru
Rapat guru merupakan salah satu teknik supervisi untuk
memperbaiki situasi belajar dan mengajar.
Macam-macam
rapat guru antara lain :
a. Menurut Tingkatannya
1)
Staff – Meeting Yaitu rapat guru-guru dalam satu sekolah yang dihadiri oleh
seluruh atau sebagian guru di sekolah tersebut.
2)
Rapat guru-guru bersama dengan orang tua murid dan murid-murid/ wakil-wakilnya.
3)
Rapat guru es-kota, se-wilayah, se-rayon, dari sekolah yang sejenis dan
setingkat.
4)
Rapat guru-guru dari beberapa sekolah yang bertetangga.
5)
Rapat kepala-kepala sekolah.
b.
Menurut Waktunya
1) Rapat permulaan dan akhir tahun
2) Rapat periodic
3) Rapat-rapat yang bersifat incidental
c.
Tujuan-tujuan Umum Rapat Guru
1)
Menyatukan pandangan-pandangan guru tentang konsep umum, makna pendidikan dan
fungsi sekolah dalam pencapaian tujuan pendidikan itu dimana mereka bertanggung
jawab bersama-sama.
2)
Mendorong guru untuk menerima dan melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik dan
mendorong pertumbuhan mereka.
3)
Menyatukan pendapat tentang metode kerja yang akan membawa mereka bersama ke
arah pencapaian tujuan pengajaran yang maksimal di sekolah tersebut.
2. Studi Kelompok Antar Guru
Guru-guru dalam mata pelajaran sejenis berkumpul bersama
untuk mempelajari dalam garis-garis besar atau dalam bentuk
pertanyaan-pertanyaan pokok yang telah disusun secara teratur. Untuk
mempelajari bahan-bahan dapat dipergunakan bermacam-macam teknik berkomunikasi.
Misalnya seorang yang mengemukakan sesuatu masalah dan dibahas bersama.
Sebaiknya bahan-bahan itu telah dipelajari lebih dahulu. Untuk dapat memperkaya
pembahasan diperlukan cukup banyak sumber-sumber buku.
DAFTAR PUSTAKA
Burhanuddin. 1994. Analisis Administrasi
Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara), hlm. 79
Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah
(Administrasi Pendidikan Mikro) (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), hlm. 196-198
Sitohang, Manajemen Sumber Daya Manusia
(Jakarta: Pradnya Paramita, 2007), hlm. 206
Roben T. Kiyosi; Sharon L. Lechter, For
People Who Like Helping People Delapan Nilai Tersembunyi dari Bisnis Pemasangan
Jaringan Selain Memperoleh Uang (Jakarta: Gramedia, 2002), hlm. 14
Depdiknas, Metode dan Teknik Supervisi
(Jakarta: Depdiknas, 2008), hlm. 8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar