Jumat, 29 Juni 2012

Peranan Guru Dalam Supervisi Dan Tekhnik Supervisi


Peranan Guru Dalam Supervisi Dan Tekhnik Supervisi

A.   Pengertian supervisi pendidikan
  1. Supervisi berarti pembinaan
  2. Supervisi adalah kegiatan yang ditujukan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses dan prestasi pendidikan. Atau bantuan yang diberikan kepada guru dan seluruh staf untuk mengembangkan situasi pembelajaran yang lebih baik.
B.   Sasaran supervisi pendidikan
  1. Secara umum sasarannya adalah proses pembelajaran peserta didik dengan tujuan meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran. Karena itu supervisi pendidikan menaruh perhatian utama pada upaya-upaya peningkatan provesionalitas guru sehingga memiliki kemampuan:
1)      Merencanakan kegiatan pembelajaran,
2)      Melaksanakan pembelajaran,
3)      Menilai proses dan hasil pembelajaran,
4)      Memanfaatkan hasil penilaian
5)      Memberikan umpan balik,
6)      Melayani peserta didik yang mengalami kesulitan,
7)      Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan,
8)      Mengembangkan dan memanfaatkan alat bantu pembelajaran,
9)      Memanfaatkan sumber-sumber pembelajaran yang tersedia,
10)  Mengembangkan interaksi pembelajaran (strategi, metode, dan teknik),
11)  Melakukan penelitian praktis untuk perbaikan pembelajaran.


  1. Secara khusus dapat diklasifikasikan:
1)    Sasaran administratif (teknis administratif) misal perangkat pembelajaran
2)    Sasaran edukatif (teknis edukatif) misal pelaksanaan pembelajaran.

C.   Tujuan supervisi pendidikan
a.    Membantu guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai kegiatan program satuan pembelajaran,
b.    Membantu guru menyusun

Ø  Mulyasa (2002) merumuskan tujuan supervisi sebagai bantuan dan kemudahan yang diberikan pada guru untuk belajar bagaimana meningkatkan kemampuan mereka guna mewujudka tujuan belajar.Dengan supervise diharapkan kegiatan belajar mengajar jadi lebih baik.
Ø  Sahertian (1981) mengemukakan tujuan supervisi adalah :
a. membantu guru melihat dengan jelas tujuan pendidikan
b. membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid
c. membantu guru dalam menggunakan sumber pengalaman belajar murid
d. membantu guru dalam menggunakan metode dan alat pelajaran modern
e. membantu guru dalam memenuhi kebutuhan murid
f.  membantu guru dalam menilai kemajuan murid dan hasil pekerjaan guru itu sendiri
g. membantu guru dalam membina reaksi mental atau moral kerja guru dalam rangka pertumbuhan pribadi dan jabatan mereka
h. membantu guru di sekolah sehingga mereka merasa gembira dengan tugas yang diperolehnya
i. membantu guru agar lebih mudah mengadakan penyesuaian terhadap, masyaraka dan cara-cara menggunakan sumbermasyarakat dan seterusnya
   j. membantu guru agar waktu dan tenaga guru tercurahkan sepenuhnya dalam pembinaan sekolah

Tujuan supervisi harus dikomunikasikan dan dipahami oleh semua pihak- Supervisi harus   terencana dengan baik, membangun dan demokratis. Guru harus diberi informasi tentang tujuan supervisi 
A. Meningkatkan mutu kinerja guru
1.      Membantu guru dalam memahami tujuan pendidikan dan apa peran sekolah dalam mencapai tujuan tersebut
2.      Membantu guru dalam melihat secara lebih jelas dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya.
3.      Membentuk moral kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam satu tim yang efektif, bekerjasama secara akrab dan bersahabat serta saling menghargai satu dengan lainnya.
4.      Meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya meningkatkan prestasi belajar siswa.
5.      Meningkatkan kualitas pengajaran guru baik itu dari segi strategi, keahlian dan alat pengajaran.
6.      Menyediakan sebuah sistim yang berupa penggunaan teknologi yang dapat membantu guru dalam pengajaran.
7.      Sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan bagi kepala sekolah untuk reposisi guru.
8.      Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik 

C. Meningkatkan keefektifan dan keefesiensian sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan siswa 

D. Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam mendukung terciptanya suasana kerja yang optimal yang selanjutnya siswa dapat mencapai prestasi belajar sebagaimana yang diharapkan.  
E. Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta situasi yang tenang dan tentram serta kondusif yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran yang menunjukkan keberhasilan lulusan.  



D.   Teknik-teknik supervisi pendidikan
a.    Kunjungan kelas,
b.    Pertemuan pribadi
c.    Rapat dewan guru,
d.    Kunjungan antar kelas,
e.    Kunjungan sekolah,
f.     Kunjungan antar sekolah
g.    Penerbitan buletin, dan
h.    Penataran atau pendidikan dan pelatihan.


Prinsip-prinsip Supervisi
           
·         Djajadisastra (1976) mengemukakan prinsip supervisi adalah prinsip fundamental dan prinsip praktis. Prinsip fundamental adalah supervisi dipandang sebagai bagian dari keseluruhan proses pendidikan yang tidak terlepas dari dasar-dasar pendidikan nasional Indonesia yakni Pancasila. Supervisi pendidikan haruslah menggunakan prinsip-prinsip sila pertama sampai sila kelima Pancasila. Prinsip fundamental ini haruslah menjiwai kegiatan supervisi. Prinsip praktis adalah kaidah-kaidah yang harus dijadikan pedoman praktis dalam pelaksanaan supervisi.
·         Tahalele (1979) juga mengemukakan bahwa prinsip supervisi digolongkan menjadi prinsip positif dan negatif. Prinsip positif berisi anjuran untuk memedomani sesuatu yang baik dalam pelaksanaan supervisi, sementara prinsip negatif berisi anjuran untuk meninggalkan sesuatu yang tidak baik, yang berakibat terhalangnya pencapaian tujuan pendidikan.

Adapun prinsip-prinsip supervisi yang lain diantaranya yaitu:
      a.       Mengutamakan prakarsa dan tanggung jawab kepala sekolah.
      b.      Mengutamakan hubungan kemitraan.
      c.       Demokratis
      d.      Berorientasi kebutuhan dan aspirasi kepala sekolah.
      e.       Saran-saran perbaikan segera diberikan.
      f.       Bersifat bantuan untuk meningkatkan kemampuan manajerial kepala sekolah.
      g.      Bersifat terbuka dan adil dalam penilaian.
      h.      Dilakukan secara terus-menerus.

Contoh penerapan prinsip:

1)             Mengutamakan prakarsa dan tanggung jawab kepala sekolah. Pengawas lebih mengutamakan   inisiatif dan tugas pokok dan fungsi yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah.
2)             Mengutamakan hubungan kemitraan antara pengawas dengan kepala sekolah dalam posisi setara, tidak atasan dan bawahan tetapi keduanya saling membutuhkan dan terjadi komunikasi timbal balik (interaktif) yang efektif.
3)             Demokratis Pengawas tidak memaksakan kehendaknya sendiri tetapi bersama-sama kepala sekolah bebas berpendapat dan bertanggung jawab serta mengkaji pendapat untuk memperoleh kesepakatan.
4)             Berorientasi kebutuhan dan aspirasi kepala sekolah. Supervisi bukan untuk kepentingan pengawas tetapi untuk kebutuhan dan aspirasi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu sekolahnya
5)             Saran-saran perbaikan segera diberikan. Pengawas jangan menunda-nunda saran yang dapat dilakukan kepala sekolah.
6)             Bersifat bantuan untuk meningkatkan kemampuan manajerial kepala sekolah
Pengawas bersifat membantu kepala sekolah untuk meningkatkan kemampuan manajerialnya bukan memerintah apalagi memaksa.
7)             Bersifat terbuka dan adil dalam penilaian. Pengawas bersifat transparan dan objektif dalam menlai keterampilan manajerial kepala sekolah.
8)             Dilakukan secara terus-menerus Pengawasan dilakukan secara rutin, tidak bersifat insidentil.


Fungsi Supervisi
Adapun fungsi supervisi dapat dibedakan menjadi dua bagian yang besar yaitu :
1.  Fungsi utama ialah membantu sekolah yang sekaligus mewakili pemerintah dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yaitu membantu perkembangan individu para siswa.
2.    Fungsi tambahan ialah membantu sekolah dalam membina guru–guru agar dapat bekerja dengan baik dan dalam mengadakan kontak dengan masyarakat dalam rangka menyesuaikan diri dengan tuntutan masyaarakat serta mempelopori kemajuan masyarakat.
Swearingen memberi 8 fungsi:
1.      Mengkoordinasi semua usaha sekolah.
2.      Memperlengkapi kepemimpinan sekolah
3.      Memperluas pengalaman guru-guru.
4.      Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif.
5.      Memberikan fasilitas dan penilaian yang terus menerus.
6.      Menganalisa situasi belajar dan mengajar.
7.      Memberikan pengetahuan dan skill kepada setiap anggota staf.
8.      Mengintegrasikan tujuan pendidikan dan membantu meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.
Adapun menurut Ngalim Purwanto, fungsi-fungsi supervisi pendidikan yang sangat penting di ketahui oleh para pimpinan pendidikan termasuk kepala sekolah, adalah sebagai berikut:
1)      Dalam Bidang Kepemimpinan
a.       Mengikutsertakan anggota-anggota kelompok dalam berbagai kegiatan
b.      Memberikan bantuan kepada anggota kelompok dalam menghadapi dan memecahkan persoalan-persoalan.
c.       Mengikutsertakan semua anggota dalam menetapkan keputusan-keputusan.
d.      Mempertinggi daya kreatif pada anggota kelompok.
2)      Dalam Hubungan Kemanusiaan
a.       Membantu mengatasi kekurangan ataupun kesulitan yang dihadapi anggota kelompok.
b.      Mengarahkan anggota kelompok kepada sikap-sikap yang demokratis.
c.       Memupuk rasa saling menghormati di antara sesama anggota kelompok dan sesama manusia.


3)      Dalam Pembinaan Proses Kelompok

  1. Mengenal masing-masing pribadi anggota kelompok, baik kelemahan maupun kemampuan masing-masing.
  2. Menimbulkan dan memelihara sikap saling mempercayai anatara sesama anggota maupun antara anggota dan pimpinan.
  3. Memperbesar rasa tanggung jawab para anggota kelompok.
  4. Bertindak bijaksana dalam menyelesaikan pertentangan atau perselisihan pendapat di antara anggota kelompok.
4)      Dalam Bidang Administrasi Personil
  1. Memilih personil yang memiliki syarat-syarat dan kecakapan yang diperlukan untuk suatu pekerjaan.
  2. Menempatkan personil pada tempat dan tugas yang sesuai dengan kecakapan dan kemampuan masing-masing.
  3. Mengusahakan susunan kerja yang menyenangkan dan meningkatkan daya kerja serta hasil maksimal.

5)      Dalam Bidang Evaluasia.
a.    Menguasai dan memahami tujuan-tujuan pendidikan secara khusus dan terinci.
b.    Menguasai dan memilki norma-norma atau ukuran-ukuran yang akan digunakan sebagai kriterian penilaian.
c.    Menguasai teknik-teknik pengumpulan data untuk memperoleh data yang lenkap, benar, dan dapat diolah menurut norma-norma yang ada.
d.   Menafsirkan dan menyimpulkan hasil-hasil penilaian sehingga mendapat gambaran tentang kemungkinan-kemungkinan untuk mengadakan perbaikan-perbaikan.

Fungsi supervisi menurut para ahli sebagai berikut :
a.       Fransrth Jane : memberikan bantuan terhadap program pendidikan melalui bermacam cara sehingga kualitas pendidikan akan diperbaiki oleh karenanya.
b.      Ayer Fred E. : memelihara program pengajaran yang ada sebaik-baiknya sehingga ada perbaikan.
c.       W. H. Burton dan Leo J. Bruckner : fungsi utama supervise modern adalah menilai dan memperbaiki factor-faktor yang mempengaruhi hal belajar.
d.      Kimball Willes : fungsi dasar super5visi adalah memperbaiki situasi belajar anak-anak.


TEKNIK-TEKNIK SUPERVISI
Banyak ahli menyebut tehnik-tehnik supervisi pendidikan secara agak berbeda berdasarkan titik tolak pandang yang dianutnya. Chart berikut mencoba membeberkan beberapa tehnik yang dikemukakan para penulis ada persamaan dan perbedaannya. Adapun tehnik-tehnik supervisi pendidikan sebagai berikut:
A.    Tehnik Yang Bersifat Individual.
Tehnik yang bersifat individual antara lain:
1). Perkunjungan Kelas ( Classroom Visitation )
a. Pengertian.
Yaitu seorang pembina atau kepala sekolah datang ke kelas dimana guru sedang mengajar. Ia mengadakan peninjauan terhadap suasana belajar dikelas itu.
b. Tujuan
Ialah menolong guru-guru dalam hal pemecahan kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi. Dalam perkunjungan kelas yang diutamakan ialah memepelajari sifat dan kualitas cara belajar anak dan bagaimana guru membimbing siswa.
c. Fungsi
Sebagai alat untuk memajukan cara mengajar dan cara belajar dan mengajar yang baru. Perkunjungan juga membantu pertumbuhan profesional baik guru maupun supervisor karena memberi kesempatan untuk meneliti prinsip dan hal belajar mengajar.
d. Jenis
1) Perkunjungan tanpa diberitahukan sebelumnya
2) Perkunjungan dengan memberitahukan
3)Perkunjungan atas dasar undangan guru
2). Observasi Kelas
Dalam melaksanakan perkunjungan supervisor mengadakan observasi, maksudnya meneliti suasana kelas selama pelajaran berlangsung.
a. Jenis Observasi Kelas
- Observasi langsung, yaitu seorang guru yang sedang mengajar diobservasi  langsung oleh supervisor. Ia berada diantara dan bersama-sama dalam kelas
- Observasi tidak langsung, yaitu orang yang mengobservasi dibatasi oleh ruang kaca dimana siswa tidak mengetahuinya.
b. Tujuan Observasi Kelas
  Untuk memperoleh data yang seobjektif mungkin sehingga bahan yang diperoleh dapat digunakan untuk menganalisa kesulitan-kesuliatan yang dihadapi guru-guru dalam usaha memperbaiki hal belajar mengajar.
      B.     Tehnik Yang Bersifat Kelompok
Yang dimaksud dengan teknik-teknik yang bersifat kelompok ialah teknik-teknik yang digunakan itu dilaksanakan bersama-sama oleh supervisor dengan sejumlah guru dalam satu kelompok. Teknik-teknik itu antara lain :

1. Rapat Guru
Rapat guru merupakan salah satu teknik supervisi untuk memperbaiki situasi belajar dan mengajar.
Macam-macam rapat guru antara lain :
a. Menurut Tingkatannya
1) Staff – Meeting Yaitu rapat guru-guru dalam satu sekolah yang dihadiri oleh seluruh atau sebagian guru di sekolah tersebut.
2) Rapat guru-guru bersama dengan orang tua murid dan murid-murid/ wakil-wakilnya.
3) Rapat guru es-kota, se-wilayah, se-rayon, dari sekolah yang sejenis dan setingkat.
4) Rapat guru-guru dari beberapa sekolah yang bertetangga.
5) Rapat kepala-kepala sekolah.
b. Menurut Waktunya
1) Rapat permulaan dan akhir tahun
2) Rapat periodic
3) Rapat-rapat yang bersifat incidental



c. Tujuan-tujuan Umum Rapat Guru
1) Menyatukan pandangan-pandangan guru tentang konsep umum, makna pendidikan dan fungsi sekolah dalam pencapaian tujuan pendidikan itu dimana mereka bertanggung jawab bersama-sama.
2) Mendorong guru untuk menerima dan melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik dan mendorong pertumbuhan mereka.
3) Menyatukan pendapat tentang metode kerja yang akan membawa mereka bersama ke arah pencapaian tujuan pengajaran yang maksimal di sekolah tersebut.

2. Studi Kelompok Antar Guru
Guru-guru dalam mata pelajaran sejenis berkumpul bersama untuk mempelajari  dalam garis-garis besar atau dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan pokok yang telah disusun secara teratur. Untuk mempelajari bahan-bahan dapat dipergunakan bermacam-macam teknik berkomunikasi. Misalnya seorang yang mengemukakan sesuatu masalah dan dibahas bersama. Sebaiknya bahan-bahan itu telah dipelajari lebih dahulu. Untuk dapat memperkaya pembahasan diperlukan cukup banyak sumber-sumber buku.





DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin. 1994. Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara), hlm. 79
Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan Mikro) (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), hlm. 196-198
Sitohang, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Pradnya Paramita, 2007), hlm. 206
Roben T. Kiyosi; Sharon L. Lechter, For People Who Like Helping People Delapan Nilai Tersembunyi dari Bisnis Pemasangan Jaringan Selain Memperoleh Uang (Jakarta: Gramedia, 2002), hlm. 14
Depdiknas, Metode dan Teknik Supervisi (Jakarta: Depdiknas, 2008), hlm. 8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar